MAKALAH
PENGENDALIAN VEKTOR-A
BIONOMIK LALAT RUMAH (Musca domestica)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah vektor semester genap
Dosen: Indah Werdiningsih, SKM. MSc
Disusun
Oleh:
Berti
Oktiana (P07133114050)
Kelas :
JKL Reguler B HAKLI II
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengendalian vektor-A dengan judul “Lalat Rumah (Musca domestica)”.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan
memberikan materi demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.
Yogyakarta, Juni 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Insecta (serangga) merupakan anggota dari filum
Arthropoda yang memiliki jumlah spesies terbanyak. Insecta bisa ditemukan di
berbagai habitat baik di darat maupun di
laut. Ada banyak jenis hewan yang masuk ke dalam kelas ini, salah satunya
adalah lalat.
Lalat merupakan salah satu
serangga yang termasuk ke dalam ordo Diptera. Beberapa spesies lalat merupakan
spesies yang paling berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu
sebagai vektor penularan penyakit. Peranan lalat dalam meyebarkan penyakit adalah sebagai vektor mekanik dan vektor biologis.
Sebagai
vektor mekanis lalat membawa bibit-bibit penyakit melalui anggota tubuhnya. Tubuh
lalat mempunyai banyak bulu-bulu terutama pada kakinya. Bulu-bulu yang terdapat
pada kaki mengandung semacam cairan perekat sehingga benda-benda yang kecil
mudah melekat (Suraini, 2011: 1).
Lalat adalah insekta yang lebih banyak bergerak dengan
mempergunakan sayap (terbang). Hanya sesekali bergerak dengan kakinya. Ada berbagai jenis lalat yang berada di sekitar
kita. Cara membedakannya dapat dilihat dari morfologi yang dimiliki lalat
tersebut. Salah satu contoh lalat yang sering kita temukan adalah lalat rumah (Musca
domestica). Lalat ini tersebar merata di berbagai daerah. Kebiasaan lalat
ini adalah berpindah-pindah tempat dari tempat-tempat yang kotor seperti tempat
pembuangan sampah, bangkai, bahkan kotoran. Tidak heran apabila pada tubuh
lalat ini menempel banyak mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica)?
2. Bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica)?
3. Bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica)?
4. Apa kebiasaaan (cara hidup) lalat rumah (Musca domestica)?
5. Penyakit apakah yang dapat ditularkan oleh lalat rumah (Musca domestica)
6. Bagaimana cara pengendalian vektor lalat ?
1. Bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica)?
2. Bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica)?
3. Bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica)?
4. Apa kebiasaaan (cara hidup) lalat rumah (Musca domestica)?
5. Penyakit apakah yang dapat ditularkan oleh lalat rumah (Musca domestica)
6. Bagaimana cara pengendalian vektor lalat ?
C. Tujuan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica).
2. Mengetahui bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica).
3. Mengetahui bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica).
4. Mengetahui apa kebiasaaan dan cara hidup lalat rumah (Musca domestica).
5. Penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah (Musca domestica).
6. Mengetahui bagaimana cara pengendalian vektor lalat
1. Mengetahui bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica).
2. Mengetahui bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica).
3. Mengetahui bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica).
4. Mengetahui apa kebiasaaan dan cara hidup lalat rumah (Musca domestica).
5. Penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah (Musca domestica).
6. Mengetahui bagaimana cara pengendalian vektor lalat
BAB II
PEMBAHASAN
LALAT RUMAH (Musca domestica)
A. Klasifikasi
Klasifikasi
lalat rumah adalah sebagai berikut (Anonim, 2008):
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Muscidae
Genus : Musca
Spesiess : Musca domestica
Lalat masuk ke dalam ordo Diptera yaitu memiliki
dua pasang sayap (Di = dua dan ptera = sayap). Mata biasanya berukuran besar.
Antena memiliki jumlah segmen yang bervariasi dari 3 – 40 buah. Metamorfosis
sempurna dengan larva yang tidak berkaki.
Ordo ini memiliki tipe alat mulut untuk
mengunyah dan menghisap atau menjilat dan menghisap membentuk alat mulut yang
sepeti belalai disebut probosis. Probosis ini dapat ditarik ke dalam atau
dijulurkan sesuai dengan keperluan hewan tersebut. Sesuai dengan namanya, hewan
dari ordo ini mempunyai 2 pasang sayap depan, sedangkan sayap belakang berubah
bentuknya menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere. Haltere ini
digunakan sebagai alat keseimbangan dan alat untuk mengetahui keadaan angin.
B. Karakteristik
Keterangan:
A.
Tarsus
B.
Antena
C.
Torax
D.
Mata
E. Sayap
Gambar 1. Morfologi Tubuh Lalat Rumah (Musca domestica)
(Anonim, 2012)
Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm,
berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung.
Mata lalat betina mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan. Antenanya
terdiri atas 3 ruas, ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder dan
memiliki bulu pada bagian atas dan bawah Bagian mulut atau probosis lalat
seperti paruh yang menjulur digunakan untuk menusuk dan menghisap makanan
berupa cairan atau sedikit lembek. Bagian ujung probosis terdiri atas sepasang
labella berbentuk oval yang dilengkapi dengan saluran halus disebut
pseudotrakhea tempat cairan makanan diserap. Sayapnya mempunyai empat garis (strep)
yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis (strep)
pada sayap merupakan ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca
jenis lainnya. Pada ketiga pasang kaki lalat ini ujungnya mempunyai sepasang
kuku dan sepasang bantalan disebut pulvilus yang berisi kelenjar rambut.
Pulvilus tersebut memungkinkan lalat menempel atau mengambil kotoran pada
permukaan halus kotoran ketika hinggap di sampah dan tempat kotor lainnya.
A. Siklus Hidup
Gambar 2. Siklus Hidup Lalat Rumah (Musca
domestica)
(Anonim, 2012)
Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapanya itu mulai dari telur, larva, pupa dan dewasa :
1. Fase Telur
Telur lalat berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam. Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12–13ºC).
2. Fase Larva
2. Fase Larva
Tingkat
I: telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran panjang 2 mm, berwarna
putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif dan ganas terhadap makanan,
setelah 1–4 hari melepas kulit dan keluar menjadi instar II.
Tingkat
II: ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah satu sampai beberapa hari
maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III.
Tingkat
III: larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini memerlukan waktu 3 sampai 9 hari. Larva
mencari tempat dengan temperatur yang disenangi,
dengan berpindah-pindah tempat(Anonim, 2008).
3. Fase Pupa atau Kepompong
Jaringan
tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa. Stadium ini berlangsung 3
sampai 9 hari, setelah stadium ini selesai maka melalui celah lingkaran bagian
anterior akan keluar lalat muda (Anonim, 2008).
4. Lalat Dewasa
Proses pematangan menjadi lalat dewassa kurang
lebih dari 15 jam dan setelah itu siap mengadakan perkawinan. Umur lalat dewasa
dapat mencapai 2–4 minggu.
Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam
dipunggungnya. Beberapa hari kemudian
sudah siap untuk berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat
pada umumnya sekitar 2–3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga) bulan. Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.
A. Kebiasaan dan Cara Hidup
Lalat rumah merupakan pemakan makanan yang
berbau busuk biasa dia memakan bahan berbentuk cairan seperti : sirup, susu, buah-buahan
dan sayuran yang basah dan membusuk, sputum, kotoran, air dia juga mencemari makanan pada kulit/tubuh yang basah seperti mulut, lubang hidung, mata pada luka
serta pada daging kemudian lalat hinggap pada keju, gula, dan makanan lain lalat memakan makanan kering
dengan bantuan dia mengeluarkan air liurnya yang mengandung penyakit kemudian dihisapnya kembali makanan tadi hingga lalat sudah
dikenal sejak lama sebagai pembawa
penyakit.
Lalat membawa bakteri pada tubuh dan kaki-kakinya, sewaktu lalat menikmati makanan
ia akan mencemari makanan melalui
cairan yang dikeluarkan oleh makanan
yang dicerna dan masuk
kembali kedalam permukaan
makanan. Bila
lalat terlampau banyak maka lalat
dapat membuang kotoran
diatas makanan, sehingga makanan menjadi tercemar oleh telur atau larva lalat.
Tempat yang disenangi lalat untuk perindukan
atau berkembang biak adalah tempat yang basah, pada benda-benda organik, tinja,
sampah basah, kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk. Sedangkan lalat akan
beristirahat pada lantai, dinding, langit-langit, jemuran pakaian, rumput-rumput,
kawat listrik, serta lalat menyukai tempat-tempat dengan tepi yang tajam dan
permukaannya vertikal. Biasanya tempat beristirahatnya terletak berdekatan
dengan tempat makanannya atau tempat
berbiaknya dan biasanya yang terlindung dari angin. Tempat istirahat tersebut
biasanya tidak lebih dari 4,5 meter di atas permukaan tanah.
B. Penyakit Yang Dapat Ditularkan Oleh Lalat Rumah
Penularan yang dibawa oleh lalat terjadi secara mekanis, dimana kulit tubuh dan kaki-kakinya yang kotor tadi merupakan tempat
menenmpelnya mikroorganisme penyakit perut kemudian hingga pada makanan. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah antara
lain:
1. Desentri, penyebaran bibit penyakit yang dibawa oleh lalat rumah yang berasal dari sampah, kotoran manusia/hewan terutama melalui bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain dari lalat dan bila lalat hinggap kemakanan manusia maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan dimakan oleh manusia, akhirnya timbul gejala pada manusia yaitu sakit pada bagian perut, lemas karena terlambat peredaran darah dan pada kotoran terdapat mucus dan push.
2. Diare, cara penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala sakit pada bagian perut, lemas dan pecernaan terganggu.
3. Typhoid, cara penyebaran sama dengan desentri, gangguan pada usus, sakit pada perut, sakit kepala, berak darah dan demam tinggi.
4. Cholera penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala muntah-muntah, demam, dehidrasi.
1. Desentri, penyebaran bibit penyakit yang dibawa oleh lalat rumah yang berasal dari sampah, kotoran manusia/hewan terutama melalui bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang lain dari lalat dan bila lalat hinggap kemakanan manusia maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan dimakan oleh manusia, akhirnya timbul gejala pada manusia yaitu sakit pada bagian perut, lemas karena terlambat peredaran darah dan pada kotoran terdapat mucus dan push.
2. Diare, cara penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala sakit pada bagian perut, lemas dan pecernaan terganggu.
3. Typhoid, cara penyebaran sama dengan desentri, gangguan pada usus, sakit pada perut, sakit kepala, berak darah dan demam tinggi.
4. Cholera penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala muntah-muntah, demam, dehidrasi.
C.
Cara Pengendalian
Vektor Lalat
1.
Mengurangi atau menghilangkan tempat perindukan lalat
Dalam hal tertentu lalt akan ditarik pada hasil dari
makanan ikan dan tepung, sirop gula, dll. Untuk mengurangi sumber yang menarik
lalat dapat dicegah dengan melakukan : kebersihan lingkungan, membuat saluran
air limbah (SPAL), menutup tempat sampah, untuk industry yang menggunakan
produk yang dapat menarik lalat dapat dipasang dengan alat pembuang bau
(Exhaust).
2.
Mengurangi sumber yang menarik bagi lalat
Untuk mengurangi sumber yang menarik lalat dapat
dicegah dengan melakukan : kebersihan lingkungan, membuat saluran air limbah
(SPAL), menutup tempat sampah, untuk industry yang menggunakan produk yang
dapat menarik lalat dapat dipasang dengan alat pembuang bau (Exhaust).
3.
Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang
mengandung kuman penyakit
Sumber kuman penyakit dapat berasal dari kotoran
manusia, bangkai binatang, sampah basah, lumpur organic maupun sakit mata.
4. Melindungi makanan,
peralatan makan dan orang yang kontak dengan lalat
Upaya untuk melindungi makanan, peralatan makan dan
orang yang kontak dengan lalat dapat dilakukan dengan : makanan dan peralatan
makan yang digunakan haru anti lalat, makanan disimpan di lemari makan, makan
perlu dibungkus, jendela dan tempat-tempat terbuka yang dapat menutup sendiri,
pintu masuk dilengkapi dengan goranti lalat, penggunaan kelambu atau tudung
saji, dapat digunakan untuk : menutupi bayi agar terlindung dari lalat, n yamuk
dan serangga lainnya, menutup makanan atau peralatannya, kipas angin elektrik
dapat dipasang untuk menghalangi lalat masuk memasang stik berpererak anti
lalat sebagai perangkap.
5.
Pemberantasan lalat secara langsung
Cara yang digunakan untuk membunuh lalat secara
langsung adalah cara fisik, cara kimiawi dan cara biologi. Cara pemberantasan
secara fisik adalah cara yang mudah dan aman tetapi kurang efektif apabila
lalat dalam kepadatan yang tinggi. Cara ini hanya cocok untuk digunakan pada
skala kecl seperti dirumah sakit, kantor, hotel, dll.
Tempat yang menarik lalt untuk berkembang biak dan mencari
makan adalah container yang gelap, bila lalat mencoba makan terbang maka mereka
akan tertangkap dalam perangkap yang diletakkan dimulut container yang terbuka.
Cara ini hanya cocok digunakan diluar rumah sebuah model perangkap akan terdiri
dari container plastic atau kaleng untuk umpan. Dekomposisi sampah basah dari
dapur adalah yang paling cocok, seperti sayuran hijau, sereal dan buah-buahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lalat rumah masuk ke dalam ordo diptera, yaitu
yang memeiliki dua sayap. Sepasang sayap depan dan sayap belakang yang berubah
bentuknya menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere.
Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm,
berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Memiliki
sepasang mata, sepasang antena, dan tiga pasang kaki. Lalat rumah memiliki bulu
pada bagian atas dan bawah. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang
melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis ini menjadi
ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya.
Siklus hidup pada lalat rumah (Musca domestica)
ada 4 fase, yaitu: telur, larva, pupa, dan dewasa. Metamorfosis yang dilakukan
oleh lalat adalah metamorfosis sempurna.
Lalat rumah menyukai makanan yang berbau busuk dan biasa memakan makanan yang berbentuk cairan. Tempat
yang disenangi lalat untuk perindukan atau berkembang biak adalah tempat yang
basah, pada benda-benda organik, tinja, sampah basah, kotoran binatang, dan
tumbuh-tumbuhan busuk. Bakteri yang terdapat pada permukaan luar tubuh lalat M. Domestica antara lain jenis bakteri Enterobacteriaceae yaitu Enterobacter aerogenes, Escherichia coli, Proteus sp. Dan Serratiamarcescens serta
satu jenis bakteri basil dari genus Bacillus sp.
B. Saran
Walaupun hanya sekilas pembahasan mengenai
lalat ini, diharapkan pembaca tetap menjaga diri, lingkungan, serta makanan
agar tetap bersih. Hal ini sangat penting untuk menghindari penyebaran penyakit
di sekitar kita. Karena lalat sebagai salah satu vektor penyebaran penyakit
sangat menyukai tempat-tempat yang kotor.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2012. Morfologi Lalat Rumah (Muscadomestica). http://pancarahmat.blogspot.com/2012/05/gambar-morfologi-lalat-rumah-musca.html
Departemen Kesehatan. Tanpa Tahun. Pengendalian
Lalat. http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Lalat.
salah fokus dengan lagunya hehehe
BalasHapusIGOT7 :)