WELCOME TO MY BLOG BERTI OKTIANA bertioktiana.blogspot.co.id

Senin, 04 Januari 2016

MAKALAH PENGENDALIAN VEKTOR-A

MAKALAH
PENGENDALIAN VEKTOR-A
BIONOMIK LALAT RUMAH (Musca domestica)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah vektor semester genap

Dosen: Indah Werdiningsih, SKM. MSc




Disusun Oleh:
Berti Oktiana (P07133114050)
Kelas    : JKL Reguler B HAKLI II





POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengendalian vektor-A dengan judul Lalat Rumah (Musca domestica).
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan memberikan materi demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.


Yogyakarta, Juni 2015

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Insecta (serangga) merupakan anggota dari filum Arthropoda yang memiliki jumlah spesies terbanyak. Insecta bisa ditemukan di berbagai habitat baik di  darat maupun di laut. Ada banyak jenis hewan yang masuk ke dalam kelas ini, salah satunya adalah lalat.
Lalat merupakan salah satu serangga yang termasuk ke dalam ordo Diptera. Beberapa spesies lalat merupakan spesies yang paling berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan penyakit. Peranan lalat dalam meyebarkan penyakit adalah sebagai vektor mekanik dan vektor biologis.
Sebagai vektor mekanis lalat membawa bibit-bibit penyakit melalui anggota tubuhnya. Tubuh lalat mempunyai banyak bulu-bulu terutama pada kakinya. Bulu-bulu yang terdapat pada kaki mengandung  semacam cairan perekat sehingga benda-benda yang kecil mudah melekat (Suraini, 2011: 1).
Lalat adalah insekta yang lebih banyak bergerak dengan mempergunakan sayap (terbang). Hanya sesekali bergerak dengan kakinya. Ada berbagai jenis lalat yang berada di sekitar kita. Cara membedakannya dapat dilihat dari morfologi yang dimiliki lalat tersebut. Salah satu contoh lalat yang sering kita temukan adalah lalat rumah (Musca domestica). Lalat ini tersebar merata di berbagai daerah. Kebiasaan lalat ini adalah berpindah-pindah tempat dari tempat-tempat yang kotor seperti tempat pembuangan sampah, bangkai, bahkan kotoran. Tidak heran apabila pada tubuh lalat ini menempel banyak mikroba yang dapat menyebabkan penyakit.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica)?
2. Bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica)?
3. Bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica)?
4. Apa kebiasaaan (cara hidup) lalat rumah (Musca domestica)?
5. Penyakit apakah yang dapat ditularkan oleh lalat rumah (Musca domestica)
6. Bagaimana cara pengendalian vektor lalat ?

C.    Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana klasifikasi dari lalat rumah (Musca domestica).
2.  Mengetahui bagaimana morfologi tubuh lalat rumah (Musca domestica).
3.  Mengetahui bagaimana siklus hidup dari lalat rumah (Musca domestica).
4.   Mengetahui apa kebiasaaan dan cara hidup lalat rumah (Musca domestica).
5. Penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah (Musca domestica).
6. Mengetahui bagaimana cara pengendalian vektor lalat



BAB II
PEMBAHASAN

LALAT RUMAH (Musca domestica)
A.    Klasifikasi
Klasifikasi lalat rumah adalah sebagai berikut (Anonim, 2008):
Kingdom  : Animalia
Phylum     : Arthropoda
Class         : Insecta
Ordo         : Diptera
Famili       : Muscidae
Genus       : Musca
Spesiess    : Musca domestica
Lalat masuk ke dalam ordo Diptera yaitu memiliki dua pasang sayap (Di = dua dan ptera = sayap). Mata biasanya berukuran besar. Antena memiliki jumlah segmen yang bervariasi dari 3 – 40 buah. Metamorfosis sempurna dengan larva yang tidak berkaki.
Ordo ini memiliki tipe alat mulut untuk mengunyah dan menghisap atau menjilat dan menghisap membentuk alat mulut yang sepeti belalai disebut probosis. Probosis ini dapat ditarik ke dalam atau dijulurkan sesuai dengan keperluan hewan tersebut. Sesuai dengan namanya, hewan dari ordo ini mempunyai 2 pasang sayap depan, sedangkan sayap belakang berubah bentuknya menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere. Haltere ini digunakan sebagai alat keseimbangan dan alat untuk mengetahui keadaan angin.


B.     Karakteristik 


Keterangan:
A.    Tarsus
B.     Antena
C.     Torax
D.    Mata
E.  Sayap












Gambar 1. Morfologi Tubuh Lalat Rumah (Musca domestica)
(Anonim, 2012)

Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Mata lalat betina mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan. Antenanya terdiri atas 3 ruas, ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder dan memiliki bulu pada bagian atas dan bawah Bagian mulut atau probosis lalat seperti paruh yang menjulur digunakan untuk menusuk dan menghisap makanan berupa cairan atau sedikit lembek. Bagian ujung probosis terdiri atas sepasang labella berbentuk oval yang dilengkapi dengan saluran halus disebut pseudotrakhea tempat cairan makanan diserap. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis (strep) pada sayap merupakan ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya. Pada ketiga pasang kaki lalat ini ujungnya mempunyai sepasang kuku dan sepasang bantalan disebut pulvilus yang berisi kelenjar rambut. Pulvilus tersebut memungkinkan lalat menempel atau mengambil kotoran pada permukaan halus kotoran ketika hinggap di sampah dan tempat kotor lainnya.


A.    Siklus Hidup
Gambar 2. Siklus Hidup Lalat Rumah (Musca domestica)
(Anonim, 2012)

Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapanya itu mulai dari  telur, larva, pupa dan dewasa :
1. Fase Telur
Telur lalat berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam.  Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12–13ºC).
      2. Fase Larva
Tingkat I: telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran panjang 2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat aktif dan ganas terhadap makanan, setelah 1–4 hari melepas kulit dan keluar menjadi instar II.
Tingkat II: ukuran besarnya dua kali dari instar I, setelah satu sampai beberapa hari maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III.
Tingkat III: larva berukuran 12 mm atau lebih, tingkat ini  memerlukan waktu 3 sampai 9 hari. Larva mencari tempat  dengan temperatur yang disenangi, dengan berpindah-pindah tempat(Anonim, 2008).
      3. Fase Pupa atau Kepompong
Jaringan tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa. Stadium ini berlangsung 3 sampai 9 hari, setelah stadium ini selesai maka melalui celah lingkaran bagian anterior akan keluar lalat muda (Anonim, 2008).
      4. Lalat Dewasa
Proses pematangan menjadi lalat dewassa kurang lebih dari 15 jam dan setelah itu siap mengadakan perkawinan. Umur lalat dewasa dapat mencapai 2–4 minggu. 
Siklus hidup dari  telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya lebih kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam dipunggungnya. Beberapa harkemudian sudah siauntuk berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2–3 minggu, tetappada kondisi yang lebih sejuk biasa  sampai 3 (tiga) bulan. Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.  

A.    Kebiasaan dan Cara Hidup
Lalat rumah merupakan pemakan makanan yang berbau busuk biasa dia memakan bahan berbentuk cairan seperti : sirup, susu, buah-buahan dan sayuran yang basah dan membusuk, sputum, kotoran, air dia juga mencemari makanan pada kulit/tubuh yang basah seperti mulut, lubang hidung, mata pada luka serta pada daging kemudian lalat hinggap padkejugula, dan makanan lain lalat memakan makanan kering dengabantuadimengeluarkaair   liurnyyanmengandunpenyakikemudian dihisapnya kembali makanan tadi hingga lalat sudah  dikenal sejak lama sebagai pembawa penyakit.
Lalat membawa bakteri pada tubuh dan kaki-kakinya, sewaktu lalat menikmati makanan ia  akan mencemari makanan melalui cairan yang dikeluarkan oleh makanan yang dicerna damasuk kembali kedalam permukaan makanan.  Bila lalat terlampau banyak maka lalat dapat membuang kotoran diatas makanan,  sehingga makanan menjadi tercemar oleh telur atau larva lalat.
Tempat yang disenangi lalat untuk perindukan atau berkembang biak adalah tempat yang basah, pada benda-benda organik, tinja, sampah basah, kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk. Sedangkan lalat akan beristirahat pada lantai, dinding, langit-langit, jemuran pakaian, rumput-rumput, kawat listrik, serta lalat menyukai tempat-tempat dengan tepi yang tajam dan permukaannya vertikal. Biasanya tempat beristirahatnya terletak berdekatan dengan  tempat makanannya atau tempat berbiaknya dan biasanya yang terlindung dari angin. Tempat istirahat tersebut biasanya tidak lebih dari 4,5 meter di atas permukaan tanah.

B.  Penyakit Yang Dapat Ditularkan Oleh Lalat Rumah
Penularan yang dibawa oleh lalat terjadi secara mekanis, dimana kulit tubuh dan kaki-kakinya yang kotor tadi merupakan tempat menenmpelnya mikroorganisme penyakit perut kemudian hingga pada makanan. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah antara lain:
1. Desentri, penyebaran bibipenyakit yang dibawa olelalarumah yang berasal dari sampah,  kotoran manusia/hewan terutama melalui bulu-bulu badannya, kaki dan bagian tubuh yang laidarlalat dabillalat hinggap kemakanan manusia maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan dimakan olemanusia, akhirnya timbul gejala pada manusia yaitu sakit pada bagian perut, lemas karena terlambat  peredaran darah dan pada kotoran terdapat mucus dan push.
2. Diare, cara penyebarannya sama dengan desentri dengan gejala sakit pada bagian perut, lemas dan pecernaan terganggu.
3. Typhoid, cara penyebaran sama dengan desentri, gangguan pada usus, sakit pada perut, sakit kepala, berak darah dan demam tinggi.
4. Cholera penyebarannya sama  dengan desentri dengan gejala muntah-muntah, demam, dehidrasi.

C.      Cara Pengendalian Vektor Lalat
1.      Mengurangi atau menghilangkan tempat perindukan lalat
Dalam hal tertentu lalt akan ditarik pada hasil dari makanan ikan dan tepung, sirop gula, dll. Untuk mengurangi sumber yang menarik lalat dapat dicegah dengan melakukan : kebersihan lingkungan, membuat saluran air limbah (SPAL), menutup tempat sampah, untuk industry yang menggunakan produk yang dapat menarik lalat dapat dipasang dengan alat pembuang bau (Exhaust).
2.      Mengurangi sumber yang menarik bagi lalat
Untuk mengurangi sumber yang menarik lalat dapat dicegah dengan melakukan : kebersihan lingkungan, membuat saluran air limbah (SPAL), menutup tempat sampah, untuk industry yang menggunakan produk yang dapat menarik lalat dapat dipasang dengan alat pembuang bau (Exhaust).
3.      Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang mengandung kuman penyakit
Sumber kuman penyakit dapat berasal dari kotoran manusia, bangkai binatang, sampah basah, lumpur organic maupun sakit mata.
4.      Melindungi makanan, peralatan makan dan orang yang kontak dengan lalat
Upaya untuk melindungi makanan, peralatan makan dan orang yang kontak dengan lalat dapat dilakukan dengan : makanan dan peralatan makan yang digunakan haru anti lalat, makanan disimpan di lemari makan, makan perlu dibungkus, jendela dan tempat-tempat terbuka yang dapat menutup sendiri, pintu masuk dilengkapi dengan goranti lalat, penggunaan kelambu atau tudung saji, dapat digunakan untuk : menutupi bayi agar terlindung dari lalat, n yamuk dan serangga lainnya, menutup makanan atau peralatannya, kipas angin elektrik dapat dipasang untuk menghalangi lalat masuk memasang stik berpererak anti lalat sebagai perangkap.
5.      Pemberantasan lalat secara langsung
Cara yang digunakan untuk membunuh lalat secara langsung adalah cara fisik, cara kimiawi dan cara biologi. Cara pemberantasan secara fisik adalah cara yang mudah dan aman tetapi kurang efektif apabila lalat dalam kepadatan yang tinggi. Cara ini hanya cocok untuk digunakan pada skala kecl seperti dirumah sakit, kantor, hotel, dll.
           Tempat yang menarik lalt untuk berkembang biak dan mencari makan adalah container yang gelap, bila lalat mencoba makan terbang maka mereka akan tertangkap dalam perangkap yang diletakkan dimulut container yang terbuka. Cara ini hanya cocok digunakan diluar rumah sebuah model perangkap akan terdiri dari container plastic atau kaleng untuk umpan. Dekomposisi sampah basah dari dapur adalah yang paling cocok, seperti sayuran hijau, sereal dan buah-buahan.  


BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan
Lalat rumah masuk ke dalam ordo diptera, yaitu yang memeiliki dua sayap. Sepasang sayap depan dan sayap belakang yang berubah bentuknya menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere.
Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Memiliki sepasang mata, sepasang antena, dan tiga pasang kaki. Lalat rumah memiliki bulu pada bagian atas dan bawah. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis ini menjadi ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya.
Siklus hidup pada lalat rumah (Musca domestica) ada 4 fase, yaitu: telur, larva, pupa, dan dewasa. Metamorfosis yang dilakukan oleh lalat adalah metamorfosis sempurna.
Lalat rumah menyukai makanan yang berbau busuk dan biasa memakan makanan yang berbentuk cairan. Tempat yang disenangi lalat untuk perindukan atau berkembang biak adalah tempat yang basah, pada benda-benda organik, tinja, sampah basah, kotoran binatang, dan tumbuh-tumbuhan busuk. Bakteri yang terdapat pada permukaan luar tubuh lalat M. Domestica antara lain jenis bakteri Enterobacteriaceae yaitu Enterobacter aerogenes, Escherichia coli, Proteus sp. Dan Serratiamarcescens serta satu jenis bakteri basil dari genus Bacillus sp.

B. Saran
Walaupun hanya sekilas pembahasan mengenai lalat ini, diharapkan pembaca tetap menjaga diri, lingkungan, serta makanan agar tetap bersih. Hal ini sangat penting untuk menghindari penyebaran penyakit di sekitar kita. Karena lalat sebagai salah satu vektor penyebaran penyakit sangat menyukai tempat-tempat yang kotor.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Morfologi Lalat Rumah (Muscadomestica). http://pancarahmat.blogspot.com/2012/05/gambar-morfologi-lalat-rumah-musca.html
Departemen Kesehatan. Tanpa Tahun. Pengendalian Lalat. http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Lalat.

1 komentar: